Kamis, 26 Mei 2011

Konsep 4G

Fourth Generation atau yang sering dikenal dengan sebutan 4G, merupakan hasil dari perkembangan teknologi telekomunikasi yang mengacu pada teknologi telepon seluler atau komunikasi bergerak. Sebelum terciptanya 4G telah muncul generasi-generasi perintis mulai dari 1G, 2G, 2.5G, 3G, dan sekarang telah mulai dikembangkan teknologi 4G. First Generation hingga Fourth Generation merupakan suatu tahapan-tahapan perkembangan teknologi komunikasi bergerak yang selalu diperbaiki dan dikembangkan agar menjadi lebih baik. Pengembangan teknologi komunikasi ini didasari pada kebutuhan mausia akan komunikasi yang tak terbatas dan keinginan para penyedia serta pengembang teknologi komunikasi untuk memberikan kemudahan serta layanan komunikasi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
First Generation merupakan perintis perkembangan teknologi komunikasi. Sistem telekomunikasi yang telah dibangun pada 1G dijadikan sebagai dasar pengembangan teknologi komunikasi selanjutnya. First Generation dikembangkan sekitar tahun ’80 an. Pada generasi ini masih menggunakan modulasi FM, telepon nirkabel menggunakan stasiun induk (BTS) tunggal untuk berkomunikasi dengan sebuah terminal tunggal lainnya. Transmisi data yang digunakan masih bersifat analog yang memiliki kecepatan rendah kemudian sinyal-sinyal percakapan didigitalkan menggunakan format pemultiplekan divisi waktu (TDM) yang sudah distandarkan dan selalu berbentuk digital dalam penyaluran selanjutnya dari MSC ke PSTN (Sunomo, 2004:306-307). Kemudian pada tahun ’90 an mulai dikembangkan Second Generation yang telah menggunakan transmisi modulasi digital dengan mengembangkan kemampuan pemrosesan panggilan. Sistem nirkabel pada generasi ke dua antara lain GSM, PDC, IS-95. Pada jaringan nirkabel tersebut telah dirancang suatu sistem yang dapat mengurangi kepadatan beban komputasi di MSC. Selain itu juga disisipkan BSC diantara beberapa BTS dengan MSC nya sebagai pengendali BTS. Sehingga memungkinkan antarmuka data antara BTS dan MSC distandarisasikan oleh karena itu para operator dapat menggunakan peralatan MSC maupun BSC yang berasal dari pabrik pembuat yang berbeda-beda (Sunomo, 2004:309). Sebelum memasuki generasi ke tiga diciptakanlah generasi 2.5 sebagai jembatan untuk menuju generasi ke tiga. Generasi ini merupakan perbaikan dari generasi ke dua sebelum mengaplikasikan generasi ke tiga dalam sistem komunikasi bergerak. Sistem teknologi yang digunakan dalam teknologi ini mengacu pada infrastruktur yang telah dibangun pada generasi ke dua. Namun, pada generasi 2.5 ini mulai dikembangkan jenis-jenis layanan baru serta kecepatannya makin bertambah hingga 150 Kbps. Teknologi yang digunakan dalam 2.5 Generation ini antara lain GPRS (General Packet Radio Service), EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution), dan CDMA 2000 (fasa-1). Pada generasi ini dilakukan odifikasi infrastruktur yang dapat menunjang 3G serta dilakukan beberapa pengayaan yang mengarah pada perbaikan generasi sebelumnya. Berikut adalah tabel yang menunjukkan keuntungan pemakaian 2.5G jika dibandingkan dengan 2G.
Keuntungan relatif dalam penggunaan G2.5 bagi G2 yang ada (Sunomo, 2004:311)
Teknologi G2 Teknologi G2.5 Pengayaan Migrasi ke Landas Dasar G3
GSM GPRS Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada WCDMA
IS-136 EDGE Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada WCDMA
CDMA CDMA 2000 (fasa-1) Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada
Menggunakan 1xRTT CDMA 2000-MC multicarrier
Kemudian setelah dikembangkannya 2.5G dengan teknologi penunjang yang sudah cukup memadai maka dikembangkanlah generasi ke tiga. Generasi ke tiga ini menyediakan suatu standarisai berbagai aplikasi yang berbeda-beda agar dapat berkomunikasi serta menyediakan akses yang luas di seluruh dunia. Pada generasi ini juga menyediakan layanan multimedia berupa suara, data, dan gambar serta mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
Fourth Generation merupakan tahap pematangan dalam sistem teknologi telekomunikasi. Generasi ini merupakan hasil pengembangan dari teknologi 3G yang lebih disempurnakan. Pada tahapan ini dirancang suatu sistem yang komprehensif yang menyediakan layanan multimedia berupa data, gambar dan suara yang dapat ditransferkan kepada pengguna dimana saja dan kapan saja dengan kecepatan rata-rata yang lebih tinggi dari kecepatan generasi sebelumnya. Oleh karena itu pada generasi ini telah menggunakan teknologi yang lebih mendekati sempurna. Teknologi yang digunakan antara lain menggunakan frekuensi radio yang lebih tinggi antara 3 GHz sampai 8 GHz, dan pengguanaan teknologi SIP (Session Initiation Protocol) sebagai protokol inti dalam internet telephony. Teknologi SIP ini dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force). Dengan penggunaan SIP, proses komunikasi tidak perlu bergantung lagi pada nomor telepon yang disediakan pemerintah untuk berkomunikasi melalui telepon internet. Hal ini disebabkan, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon dan sebagian besar akan dilakukan melalui URL. Infrastruktur iternet telephony ini memungkinkan untuk melakukan komunikasi secara lebih bebas tanpa tergantung dari lisensi pemerintah(http://id.wikipedia.org/wiki/4G).
Tujuan lain yang ingin dicapai dari penggunaan 4G antara lain pengunaan spektrum yang lebih efisien, kapasitas jaringan yang lebih besar, kecepatan data mencapai minimal 100 Mbps untuk setiap node yang ada, handover yang baik di tengah kerumitan yang ada, kemampuan integrasi dengan berbagai jaringan yang ada, transfer data dengan kualitas terbaik (realtime audio,high speed data access, mobile TV dan lainnnya), sistem IP berbasis paket switched network, mendukung service multimedia intteraktif, Teleconference, Wireless Internet, Global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan skalabilitas untuk jaringan mobile (http://cavalerajr.multiply.com/journal/item/42).
Dari sini diharapkan dengan adanya Fourth Generation dapat memaksimalkan utilitas teknologi yang sudah ada serta dapat meminimalkan biaya yang dibutuhkan untuk penerapan teknologi ini. Beberapa teknologi yang termasuk 4G adalah Long Term Evolution (LTE), Ultra Mobile Broadband (UMB), dan WIMAX II (IEEE 802.16m). Teknologi tersebut akan menunjang kinerja 4G menjadi lebih komprehensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar