Jumat, 27 Mei 2011

4G Device


4G menjanjikan kecepatan, kecepatan, kecepatan, tetapi Anda membutuhkan perangkat 4G solid dan akses jaringan untuk menuai keuntungan. Masing-masing dari empat operator nasional di Amerika Serikat (AT & T, Sprint, T-Mobile dan Verizon) memiliki beberapa bentuk 4G di tempat, menggunakan tiga teknologi berbeda (HSPA +, LTE dan WiMAX) di antara mereka. Sudah ada berbagai perangkat, termasuk smartphone, kartu wireless, tablet dan netbook, yang dapat memanfaatkan kecepatan 4G lebih cepat dan fitur baru. Semua perangkat ini juga 3G  yang kompatibel,  sejak 4G cakupan jaringan masih jerawatan. Aku telah berbicara tentang di mana Anda bisa mendapat 4G ; inilah cara untuk mendapatkan 4G.
Pertama-tama, jika Anda ingin smartphone 4G sekarang, Anda akan harus pergi Android, meskipun yang bisa berubah dalam beberapa bulan mendatang. Anda belum bisa mendapatkan BlackBerry 4G, 4G iPhone atau 4G Windows 7 telepon. Saat ini, Sprint, dan T-Mobile menawarkan tiga 4G setiap smartphone, AT & T memiliki dua dan Verizon, hanya satu. 
Karena semua smartphone 4G memiliki OS Android, fitur yang serupa, meskipun ada beberapa standouts. AT & T HTC Inspire 4G adalah yang termurah dari kelompok itu, di sekitar $ 100 dengan kontrak; smartphone paling 4G setidaknya $ 200 dengan kontrak. Motorola  Atrix 4G, juga dari AT & T, telah menerima banyak buzz, terutama karena bisa berubah menjadi sebuah netbook dengan bantuan sebuah dermaga opsional. 
Verizon LTE jaringan 4G dikatakan menjadi yang tercepat, dan 4G-nya-satunya smartphone yang mampu, yang Thunderbolt HTC , hidup dengan namanya dalam tes ahli. myTouch T-Mobile 4G menawarkan memanggil Wi-Fi, sehingga Anda dapat menghemat menit. Akhirnya, jika Anda seperti keyboard hardware, Samsung 4G Epic  (Sprint) memiliki satu, selain keyboard virtual.
Tentu saja, smartphone bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan 4G. Sprint dan Verizon baik menawarkan pilihan yang layak kartu nirkabel yang Anda dapat terhubung ke laptop Anda, serta 4G mobile hotspot  MiFi


sehingga Anda dapat mengakses dan membagi koneksi 4G Anda dengan orang lain. Baik AT & T atau T-Mobile menawarkan MiFi 4G; AT & T saat ini hanya memiliki satu kartu wireless, sedangkan T-Mobile memiliki dua.
Jika Anda ingin tablet 4G atau netbook, Anda akan harus melalui Sprint atau T-Mobile untuk saat ini. Sprint saat ini memiliki dua netbook Dell yang ditawarkan, tetapi akan segera menjual BlackBery 4G Playbook dan Evo HTC 4G tablet. T-Mobile memiliki tiga tablet termasuk  Samsung Galaxy  Tab dan Slate T-Mobile serta netbook Dell.
Sebagai memperluas jaringan 4G selama beberapa bulan berikutnya, kita berharap untuk melihat perangkat 4G lebih banyak dan lebih baik tersedia.  Selain 4G BlackBerry tersebut Playbook dan Evo HTC 4G Tablet, Sprint, akan segera merilis dua Smartphone 4G : Nexus S 4G dan Sprint HTC Evo 3D, 3D menampilkan konten yang dapat dilihat tanpa kaca mata khusus. T-Mobile akan segera membangkitkan Sidekick dengan model 4G.smartphone berikutnya 4G AT & T akan menjadi Infus Samsung 4G, sementara Verizon akan segera menawarkan banyak diantisipasi Droid Bionic. 

Teknologi generasi ke-3 ( 3G )



3G ( third-generation technology ) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000  untuk diaplikasikan pada jaringan telepon seluler. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. 
Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton videosecara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang.
Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile Broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja.
Keberhasilan layanan 3 G di Eropa dan Jepang ini disebabkan oleh faktor:
  1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur
  2. Kultur Masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.
  3. Keargaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

Kamis, 26 Mei 2011

Layanan & Aplikasi 4G


Dalam sietem 4G terdapat solusi IP ( internet protocol ) yang komprehensif dimana suara, data, serta arus multimedia dapat disampaikan kepada pengguna kapanpun dan dimanapun, pada rata-rata data yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Ada beberapa pendapat untuk teknologi 4G ini, yaitu 4G merupakan sistem berbasis IP ( internet protocol) yang terintegrasi penuh. Yang dapat dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat menghasilkan kecepatan 100Megabit/detik dan 1Gigabit/detik baik didalam ruangan maupun diluar ruangan dengan kualitas premium dan keamanan yang tinggi. 4G menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang sangat terjangkau oleh kalangan masyarakat luas, karena diprediksi biaya fitur-fitur untuk mengaplikasikan teknologi 4G akan lebih murah daripada teknologi 3G ataupun HDSPA (3,5 G). Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dan dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi contohnya GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G juga bisa digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa perizinan dari pemerintah seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan juga selular. Integrasi voice dan data didalam channel yang sama.
Layanan 4G ini juga menawarkan kecepatan maksimum hingga 100Megabit/detik dan lebih cepat 10 kali dibandingkan dengan jaringan 3G yang sudah ada. Pelanggan 4G dapat menikmati layanan mobile broadband secara terus-menerus, seperti high definition (HD) video conferencing dalam ruang lingkup mobile serta beragam program high definition video, dan juga aplikasi-aplikasi lain yang tidak dapat dijalankan dalam jaringan 3G sekarang ini. Layanan telekomunikasi generasi keempat ini atau 4G menggunakan teknologi long term evolution (LTE) di Stockholm, Swedia, operator telekomunikasi Telia Sonera yang memperluas layanan ke Oslo, Norwegia. Jika di Swedia menyediakannya untuk Ericsson, maka di Norwegia menyediakannya untuk Huawei.
4G juga menyediakan layanan Teknologi SIP ( session initiation protocol ) yaitu protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun telephony over internet protocol. Teknologi tersebut sering jadi bahan untuk diperdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR sekarang ini. Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi yang utama dalam infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan memungkinkan tanpa menggunakan kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian yang besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Dengan bertumpu pada URL, dunia akan menjadi lebih menarik karena kita tidak perlu lagi tergantung pada nomor telepon yang di kuasai oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi atau izin dari pemerintah dan tidak akan melanggar hukum. Teknologi 4G ini juga dapat menyebabkan mundurnya teknologi Inernet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses secara gratis dari internet.



Teknologi 4G ini memiliki ciri yang sangat khas yaitu ponsel ini masih berfungsi dengan baik bila penggunannya berkomunikasi dengan menggunakan piranti 4G di dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam dengan kecepatan transfer mencapai 54 Mbps. Padahal di atas kertas kecepatan 4G sesungguhnya bisa mencapai 100 Mbps di lingkungan luar rumah (bergerak), sedangkan 1GBps pada kondisi tidak bergerak (statisioner). Tidak hanya itu, kapasitas data yang melalui jaringan 4G akan jauh lebih besar daripada 3G sehingga pengunduhan data yang mencapai puluhan, bahkan ratusan MB akan mudah dicapai dalam waktu singkat. Sebagai contoh, dengan ponsel 3G, kita baru dapat mengunduh klip video dan klip musik yang berdurasi tidak begitu panjang. Sedangkan dengan 4G yang akan berbasis jaringan IP sepenuhnya, kita tidak hanya dapat mengunduh satu film utuh ke dalam satu ponsel 4G ketika sedang bergerak, juga menyaksikan tayangan gambar televisi yang berkualitas tinggi (high definition TV content) dan menyaksikan lawan bicara kita yang terlihat jelas dan mulus geraknya, tidak tersendat-sendat seperti sekarang dengan 3G melalui video calling. Tidak hanya itu, kita juga dapat melakukan video chat dengan mudah. Juga fitur video conferencing yang bisa lebih dari 2 situs yang dilakukan secara simultan. Dengan kata lain, trafik multimedia akan dominan pada penggunaan teknologi 4G di masa mendatang. Tentu saja browsing internet tanpa kabel akan makin lebih cepat dan makin menyenangkan tanpa terganggu dengan waktu tunda (delay time) karena masalah kongesti pada lalu lintas data di jaringan di masa kini akan teratasi dengan teknologi 4G.
Apalikasi 4G yang lain contohnya mobile IPTV, jaringan sosial user-dihasilkan konten, mobile pemasaran dan periklanan, E-pembaca apps/telepon, VoIP wireless Apps, M2M Apps dan telematika . 
(Sumber : pksm.mercubuana.ac.id)

Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan memanfaatkan WiMAX adalah sebagai berikut :
Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.Backhaul WiMAXDalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.Backhaul HotspotPada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.Backhaul Teknologi LainSebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk backhaul seluler. Gambar berikut mengilustrasikan WiMAX untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS seluler.- Akses BroadbandWiMAX dapat digunakan sebagai Last Mile teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang berbeda.
Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut:NomadicUntuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.MobileUntuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di terminal. Gambar 2. mengilustrasikan WiMAX untuk aplikasi mobile.- Integrasi atau Overlay?Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Bila integrasi berarti antara WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:- Sebagai backhaulKonfigurasinya ditunjukkan seperti pada Gambar Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).
Standar teknologi lain yang didapatkan dikategorikan dalam 4G adalah standar IEEE 802.20 yang disebut sebagai Mobile Broadband Wireless Access (MBWA). Misi dari pembangunan 802.20 adalah mengembangkan spesifikasi formal untuk suatu paket efisien berbasis pada air interface yang dioptimalkan untuk servis IP-based transport. Spesifikasi dari lapisan control fisik dan medium access control dari access yaitu dapat dioperasikan pada lisence band di bawah 3.5 Ghz, dioptimasi untuk IP-data transport dengan puncak data rate per user lebih dari 1 Mbps. Hal ini guna mendukung bermacam – macam mobilitas kendaraan sampai dengan 250 km/jam dalam lingkungan MAN dan target efisiensi spectrum, mempertahankan user data rate dan jumlah dari user yang aktif secara signifikan lebih tinggi dari pengembangan oleh existing mobile system.
Fitur dari 802.20 antara lain :
a. IP roaming dan handoff (pada lebih dari 1Mbps)
b. New MAC dan PHY dengan IP dan adaptif antenna
c. Dioptimasi untuk full mobility sampai dengan kecepatan bergerak 250 km/jam
d. Beroperasi pada license band (di bawah 3.5 Ghz)
e. Menggunakan packet architecture
f. Latency rendah

Kandidat 4G

Wireless World Research Forum (WWRF) mendefinisikan 4G sebagai jaringan yang dapat beroperasi pada teknologi internet serta mengkombinasikannya atau menggabungkannya dengan aplikasi lainnya seperti Wi-Fi dan WiMAX. Teknologi 4G memiliki bandwith yang berkisar 100 Mbps (di dalam jaringan telepon) sampai 1 Gbps (di dalam jaringan Wi-Fi local). 4G tidak hanya mendukung satu standar teknologi, namun dapat mendukung gabungan dari beberapa teknologi serta protocol yang ada yang berfungsi untuk meningkatkan standar kecepatan keluaran yang dihasilkan, serta penekanan akan biaya penggunaan yang rendah.
Beberapa teknologi yang termasuk 4G adalah Long Term Evolution (LTE), Ultra Mobile Broadband (UMB), dan WIMAX II (IEEE 802.16m).
LT E
Long Term Evolution ( LTE) adalah bentuk kemajuan dalam layanan seluler 3G.
LTE dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, peningkatan servis, pemanfaatan spectrum lain yang mungkin, dan integrasi yang lebih baik dengan open standar lainnya. Project LTE ini bukanlah sebuah standar,tetapi LTE adalah berupa hasil dalam evolusi release 8 dari UMTS standard, termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nantinya jauh lebih efisien dan simple. LTE mampu melakukan download dan upload dari telepon seluler dengan kecepatan ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular masa depan. Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada sekarang baik 3G HSDPA maupun HSUPA (High Speed Uplink Packet Access ) karena mampu mengalirkan data hingga 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink sehingga dapat mendukung semua jaringan berbasis IP. LTE akan membawa banyak keuntungan teknis untuk jaringan telepon seluler. Bandwiidth berkisar antara 1,25 MHz sampai 20 MHz. 3 GPP LTE merepresentasikan kemajuan utama dalam teknologi seluler. LTE di desain sebagai solusi kebutuhan high-speed data dan media transport.
Target dan tujuan yang ingin dicapai LTE adalah :
1. Kemampuan download rate 100 Mbps dan upload rate 50 Mbps untuk setiap 20 MHz spectrum
2. Sekurang – kurangnya mampu menangani 200 active user pada setiap sel 5 MHz
3. Latency delay maksimal 5 ms untuk small IP packet
4. Peningkatan spectrum flexibility, dengan didukung kanalisasi dari 1.25 Mhz hingga 20 Mhz.
5. Ukuran optimal sel 5 km, 30 km dengan performansi yang prima, dan sampai 100 km performansi yang masih memadai.
UMB
UMB adalah nama lain untuk cdma2000 1xEV-DO Revisi C yang dapat mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada kondisi puncak (275 Mbps downstream dab 75 Mbps upstream) sehingga dapat dikategorikan ke dalam 4G. UMB didesain untuk dapat melayani layanan IP based Voice (VOIP), multimedia, broadband, entertainment dan jasa elektronik komersial juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan bergerak.
UMB merupakan teknologi terobosan yang akan mendukung next generation. UMB mengakomodasikan aspek-aspek terbaik dari CDMA, TDM, LS-OFDM, dan OFDMA ke dalam suatu air interface tunggal menggunakan mekanisme signaling yang lebih tinggi dan maju. UMB juga menyatukan teknik antenna yang terdepan seperti sistem MIMO dan SDMA. Kombinasi dari beberapa tehnik ini memungkinkan UMB untuk mencapai puncak data rate yang lebih tinggi, latency yang sangat rendah, efisiensi spectrum yang sangat tinggi. Teknologi ini memiliki fleksibilitas dan mode operasi yang dinamis untuk kombinasi dan alokasi spectrum yang dibutuhkan untuk variasi aplikasi dan aktivitas user.
WiMAX II
WiMax merupakan sebuah teknologi nirkabel yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan transfer data dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teknologi WiMax diklaim mampu mencapai throughput sampai 70 Mbps dan dianggap sebagai teknologi generasi keempat dan sudah menjadi standar internasional untuk teknologi wireless (IEEE 802.16).
WiMAX dapat didefinisikan sebagai Worldwide Interoperability for Microwave Access oleh WiMAX Forum. Karena itulah Forum menyebut WiMAX sebagai standar teknologi yang mampu mengantarkan Internet ke wilayah yang lebih luas karena menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh dengan kabel alternatif atau DSL. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau BWA.WiMAX adalah salah satu teknologi memudahkan dalam mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Perangkat teknologi 4G
Bila teknologi ini telah diimplementasikan, maka bukan ponsel-ponsel berbasis GSM dengan fitur 3G yang akan populer. Namun penggunaan laptop-laptop yang telah dilengkapi wi-fi dan softphone (skype, x-lite, dan sjphone) akan lebih optimal. Bagi pengguna PDA yang sudah dilengkapi wi-fi, PDA dapat digunakan sebagai Pre-4G phone. Softphone yang bisa digunakan untuk PDA jenis ini adalah phone untuk PPC. IPAQ versi 69 sudah dapat digunakan untuk keperluan pre-4G ini.
Perangkat-perangkat mobile lain yang mendukung Push-To-Talk dan SIP dapat juga digunakan untuk keperluan berkomunikasi dengan teknologi Pre-4G ini.
Selain berbasis IP, teknologi 4G ini memiliki ciri khas bahwa ponsel ini masih akan berfungsi dengan baik bila penggunannya berkomunikasi dengan menggunakan piranti 4G di dalam kendaraan dengan kecepatan 150 Km/jam dengan kecepatan transfer mencapai 54 Mbps.
Sumber :
( Gunawan Wibisono, 2008 : 63-86 )
(infokomputer, Onno W. Purbo)
http://cavalerajr.multiply.com/journal/item/42
http://www.untukku.com/artikel-untukku/perangkat-teknologi-4g-untukku.html
http://id.wikipedia.org/wiki/4G
http://absolute-jimbeam.blogspot.com/2010/03/pendukung-teknologi-4g-lte-wimax-dan.html
http://cavalerajr.multiply.com/journal/item/42

Isu Bisnis 4G

Generasi ke-4 (4G) baru akan masuk di Indonesia diperkirakan mulai tahun 2010, contohnya adalah produk dari apple yaitu i-Phone 4G yang akan masuk ke Indonesia bulan april 2010. Saat ini teknologi yang dikembangkan di Indonesia masih berupa generasi ke-3 (3G) yang nampaknya tidak terlalu sukses menarik minat masyarakat. Maka, akankah teknologi generasi keempat (4G) akan menuai sukses dan menarik minat masyarakat Indonesia melebihi generasi ketiga (3G)?
Ada 2 teknologi yang dikembangkan pada generasi keempat (4G) yaitu WiMAX dan LTE ( Long Term Evolution), WiMAX merupakan broadband dengan kecepatan yang sangat tinggi sedangkan LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi kapanpun dan dimanapun pengguna berada.
Uji coba 2 teknologi di atas sudah menjadi agenda bagi operator seluler terbesar di Indonesia, contohnya adalah Indosat, Telkomsel, XL.
Para pakar bisnis menyebutkan bahwa tahun 2010 adalah tahun yang tepat bagi Wimax untuk masuk ke Indonesia, mengapa? Karena banyaknya pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai 30 juta orang. Hal ini merupakan salah satu peluang bagi operator dan pebisnis untuk mamasukkan teknologi 4G ke Indonesia yang akan dimulai pada tahun 2010 ini.
Ada 3 faktor yang menjadi indikator utama potensi market 4G di Indonesia bagi WiMAX yaitu rendahnya penetrasi broadband, tingginya pengguna internet, serta tingginya pertumbuhan konsumsi PC/Notebook yang akhir-akhir ini merajalela di pasaran.
Untuk teknologi LTE, para pakar menyebutkan, bahwa aplikasi ini belum terlalu diperlukan karena LTE (Long Term Evolution) adalah pengembangan dari 3G, di Indonesia aplikasi 3G belum terlalu sukses walaupun sudah banyak handphone dan smartphone yang menggunakan teknologi tersebut, masyarakat cenderung masih menggunakan telephone antar handphone biasa yang hanya mengirim suara secara analog dan digital, tentunya hal inilah yang menjadi pertimbangan para operator dan pebisnis untuk tidak terburu-buru dalam memasarkan teknologi LTE, masyarakat masih membutuhkan waktu agar lebih mengenal teknologi ini agar masyarakat dapat menggunakannya dengan baik.
Yang juga menjadi salah satu kekurangan bagi LTE (Long Term Evolution) di Indonesia adalah masih kurang penetrasi broadband, para pengguna layanan nirkabel biasanya hanya duduk diam dirumah dan tidak bermigrasi secara tetap, maka dari itu para operator dan pebisnis harus lebih fokus dalam mendorong pemakaian teknologi dalam bidang edukasi, kesehatan, pelayanan publik, pemerintahan, perdagangan dan bisnis sehinggan pengguna broadband di Indonesia semakin bertambah dan akhirnya teknologi LTE (Long Term Evolution) dapat masuk dan meraih kesuksesan di Indonesia.
Tiga model bisnis 4G
Sel model besar
Salah satu model bisnis 4G yang meluas adalah model layanan ‘’sel-besar’’ atau ‘’pedesaan’’. Jika terdapat menara 4G dan izin spectrum maka cakupan layanan dapat menjadi sangat besar dan pengguna layanan pun bertambah banyak, kapasitas yang lebih tinggi masih bisa memberikan pelayanan yang wajar.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia akan sangat mempengaruhi perkembangan bisnis 4G ini, contohnya adalah keberhasilan WiMAX di negara-negara berkembang. Bandwidth yang tersedia dibatasi penggunaannya guna mencegah kemacetan oleh beberapa pengguna, Potensi keberhasilan WiMAX di Indonesia dapat diperkirakan lebih dari LTE, dengan WiMAX yang dapat memberikan pelayanan yang baik walaupun dengan sel yang terpisah.
Model pengguna bermigrasi
Kemungkinan lainnya adalah model bisnis 4G user bermigrasi. Dalam model ini, pengguna bukan mengkonsumsi teknologi nirkabel pada satu tempat, mereka menggunakannya karena sedang bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, pada saat perjalanan bermigrasi ini, mungkin saja mereka singgah di sutu tempat dan menggunakan layanan nirkabel untuk browsing chatting atau mungkin juga bermain games, pasar seperti ini sedang sangat trend apalagi untuk kaum muda, contohnya saja di sepanjang tol Jakarta menuju Bandung, banyaknya tempat-tempat singgah di pinggir tol yang bukan saja menawarkan tempat untuk beristirahat dan makan, tetapi juga layanan nirkabel. Layanan seperti ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi biaya peralatan dan layar karena tidak digunakan di tempat yang tetap.
Model Internet Over Top (OTT)
Pada model ini, penggunaan layanan nirkabel fokus untuk membuat panggilan suara tanpa harus didukung akses ke internet, web browsing, electronic mail, dan lainnya. Model seperti ini adalah pengembangan dari 3G yang saat ini di Indonesia peggunaannya masih belum mencapai maksimal. Pada model ini, pemasar berasumsi bahwa pengguna handphone akan berevolusi menjadi pengguna smartphone yang mendukung aplikasi tersebut sehingga operator mungkin tidak akan mendapatkan penghasilan tambahan dari premium konten seperti video. Model ini adalah model LTE yang merupakan perkembangan dari 3G.
Penyebaran WiMAX dan LTE (Long Term Evolution)
Penyebaran untuk WiMAX hendaknya dilakukan di kota-kota besar, dimana telah banyaknya pengguna internet dengan populasi siswa terbesar, wilayah dimana transportasi massal telah digunakan, dan dimana telah banyak menggunakan video online yang mendukung broadband wireline
Pada teknologi LTE (Long Term Evolution) harus ditempatkan di daerah-daerah yang cenderung memiliki kemacetan mobil yang parah, banyak pemakai yang aktif dan tidak diam ditempat, apalagi hanya melihat konten online di rumah. dimana populasi area servis bergerak dari yang berbeda daerah. Banyaknya model user bermigrasi yang saat ini sedang berkembang, adanya wireless-wireless yang dibuka di tempat-tempat umum seperti pom bensin, tempat pemberhentian mobil, tempat peristirahatan, hotel, restoran yang membuat banyak user bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain.

Konsep 4G

Fourth Generation atau yang sering dikenal dengan sebutan 4G, merupakan hasil dari perkembangan teknologi telekomunikasi yang mengacu pada teknologi telepon seluler atau komunikasi bergerak. Sebelum terciptanya 4G telah muncul generasi-generasi perintis mulai dari 1G, 2G, 2.5G, 3G, dan sekarang telah mulai dikembangkan teknologi 4G. First Generation hingga Fourth Generation merupakan suatu tahapan-tahapan perkembangan teknologi komunikasi bergerak yang selalu diperbaiki dan dikembangkan agar menjadi lebih baik. Pengembangan teknologi komunikasi ini didasari pada kebutuhan mausia akan komunikasi yang tak terbatas dan keinginan para penyedia serta pengembang teknologi komunikasi untuk memberikan kemudahan serta layanan komunikasi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
First Generation merupakan perintis perkembangan teknologi komunikasi. Sistem telekomunikasi yang telah dibangun pada 1G dijadikan sebagai dasar pengembangan teknologi komunikasi selanjutnya. First Generation dikembangkan sekitar tahun ’80 an. Pada generasi ini masih menggunakan modulasi FM, telepon nirkabel menggunakan stasiun induk (BTS) tunggal untuk berkomunikasi dengan sebuah terminal tunggal lainnya. Transmisi data yang digunakan masih bersifat analog yang memiliki kecepatan rendah kemudian sinyal-sinyal percakapan didigitalkan menggunakan format pemultiplekan divisi waktu (TDM) yang sudah distandarkan dan selalu berbentuk digital dalam penyaluran selanjutnya dari MSC ke PSTN (Sunomo, 2004:306-307). Kemudian pada tahun ’90 an mulai dikembangkan Second Generation yang telah menggunakan transmisi modulasi digital dengan mengembangkan kemampuan pemrosesan panggilan. Sistem nirkabel pada generasi ke dua antara lain GSM, PDC, IS-95. Pada jaringan nirkabel tersebut telah dirancang suatu sistem yang dapat mengurangi kepadatan beban komputasi di MSC. Selain itu juga disisipkan BSC diantara beberapa BTS dengan MSC nya sebagai pengendali BTS. Sehingga memungkinkan antarmuka data antara BTS dan MSC distandarisasikan oleh karena itu para operator dapat menggunakan peralatan MSC maupun BSC yang berasal dari pabrik pembuat yang berbeda-beda (Sunomo, 2004:309). Sebelum memasuki generasi ke tiga diciptakanlah generasi 2.5 sebagai jembatan untuk menuju generasi ke tiga. Generasi ini merupakan perbaikan dari generasi ke dua sebelum mengaplikasikan generasi ke tiga dalam sistem komunikasi bergerak. Sistem teknologi yang digunakan dalam teknologi ini mengacu pada infrastruktur yang telah dibangun pada generasi ke dua. Namun, pada generasi 2.5 ini mulai dikembangkan jenis-jenis layanan baru serta kecepatannya makin bertambah hingga 150 Kbps. Teknologi yang digunakan dalam 2.5 Generation ini antara lain GPRS (General Packet Radio Service), EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution), dan CDMA 2000 (fasa-1). Pada generasi ini dilakukan odifikasi infrastruktur yang dapat menunjang 3G serta dilakukan beberapa pengayaan yang mengarah pada perbaikan generasi sebelumnya. Berikut adalah tabel yang menunjukkan keuntungan pemakaian 2.5G jika dibandingkan dengan 2G.
Keuntungan relatif dalam penggunaan G2.5 bagi G2 yang ada (Sunomo, 2004:311)
Teknologi G2 Teknologi G2.5 Pengayaan Migrasi ke Landas Dasar G3
GSM GPRS Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada WCDMA
IS-136 EDGE Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada WCDMA
CDMA CDMA 2000 (fasa-1) Layanan data kecepatan tinggi (144,4 kbps
Menggunakan spektrum radio yang sudah ada
Menggunakan 1xRTT CDMA 2000-MC multicarrier
Kemudian setelah dikembangkannya 2.5G dengan teknologi penunjang yang sudah cukup memadai maka dikembangkanlah generasi ke tiga. Generasi ke tiga ini menyediakan suatu standarisai berbagai aplikasi yang berbeda-beda agar dapat berkomunikasi serta menyediakan akses yang luas di seluruh dunia. Pada generasi ini juga menyediakan layanan multimedia berupa suara, data, dan gambar serta mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
Fourth Generation merupakan tahap pematangan dalam sistem teknologi telekomunikasi. Generasi ini merupakan hasil pengembangan dari teknologi 3G yang lebih disempurnakan. Pada tahapan ini dirancang suatu sistem yang komprehensif yang menyediakan layanan multimedia berupa data, gambar dan suara yang dapat ditransferkan kepada pengguna dimana saja dan kapan saja dengan kecepatan rata-rata yang lebih tinggi dari kecepatan generasi sebelumnya. Oleh karena itu pada generasi ini telah menggunakan teknologi yang lebih mendekati sempurna. Teknologi yang digunakan antara lain menggunakan frekuensi radio yang lebih tinggi antara 3 GHz sampai 8 GHz, dan pengguanaan teknologi SIP (Session Initiation Protocol) sebagai protokol inti dalam internet telephony. Teknologi SIP ini dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force). Dengan penggunaan SIP, proses komunikasi tidak perlu bergantung lagi pada nomor telepon yang disediakan pemerintah untuk berkomunikasi melalui telepon internet. Hal ini disebabkan, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon dan sebagian besar akan dilakukan melalui URL. Infrastruktur iternet telephony ini memungkinkan untuk melakukan komunikasi secara lebih bebas tanpa tergantung dari lisensi pemerintah(http://id.wikipedia.org/wiki/4G).
Tujuan lain yang ingin dicapai dari penggunaan 4G antara lain pengunaan spektrum yang lebih efisien, kapasitas jaringan yang lebih besar, kecepatan data mencapai minimal 100 Mbps untuk setiap node yang ada, handover yang baik di tengah kerumitan yang ada, kemampuan integrasi dengan berbagai jaringan yang ada, transfer data dengan kualitas terbaik (realtime audio,high speed data access, mobile TV dan lainnnya), sistem IP berbasis paket switched network, mendukung service multimedia intteraktif, Teleconference, Wireless Internet, Global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan skalabilitas untuk jaringan mobile (http://cavalerajr.multiply.com/journal/item/42).
Dari sini diharapkan dengan adanya Fourth Generation dapat memaksimalkan utilitas teknologi yang sudah ada serta dapat meminimalkan biaya yang dibutuhkan untuk penerapan teknologi ini. Beberapa teknologi yang termasuk 4G adalah Long Term Evolution (LTE), Ultra Mobile Broadband (UMB), dan WIMAX II (IEEE 802.16m). Teknologi tersebut akan menunjang kinerja 4G menjadi lebih komprehensif.

Teknologi Generasi ke - 2 ( 2.5 G )

Generasi 2.5G merupakan pengembangan dari 2G. 2.5G mengaktifkan layanan kecepatan transfer data melalui jaringan 2G yang sudah ditingkatkan. Pengembangan teknologi 2.5G menghasilkan teknologi GPRS ( General Packet Radio Service ) , HSCSD ( High Speed Circuit Switched Data ), WiDEN ( Wideband Integrated Digital Enhanced Network ).
A. GPRS
GPRS merupakan teknologi koneksi yang digunakan oleh Handphone untuk jalur internet. GPRS memberikan fasilitas untuk email, MMS ( Multimedia Message Service ), WAP ( Wireless Application Protocol ) ,WWW ( World Wide Web ). Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses data antara 56Kbps - 115Kbps. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip "Tunnelling".
GPRS menggunakan sistem komunikasi Packet Switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet Switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil ( paket ) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN ( Public Land Mobile Network ) dengan menggunakan IP seperti 0806364xxx. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya alses GPRS, secara teori akan lebih murah daripada biaya akses CSD ( Circuit Switch Data ). GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari pada GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme ( CS ) yang berbeda dengan GSM.
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah:

§  GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping.
§  SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
§  PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
B. HSCSD ( High Speed Circiut Switched Data )
HSCSD adalah perangkat tambahan untuk Circuit Switch Data (CSD), mekanisme tranmisi data asli dari GSM 
empat kali lebih cepat dari GSM, dengan kecepatan data sampai 38,4 Kbps. Channel alokasi dilakukan di circuit-switched mode, seperti CSD. kecepatan yang lebih tinggi dicapai sebagai hasil dari metode coding unggul, dan kemampuan untuk menggunakan beberapa slot waktu untuk meningkatkan throughput data.