Kamis, 26 Mei 2011

Isu Bisnis 4G

Generasi ke-4 (4G) baru akan masuk di Indonesia diperkirakan mulai tahun 2010, contohnya adalah produk dari apple yaitu i-Phone 4G yang akan masuk ke Indonesia bulan april 2010. Saat ini teknologi yang dikembangkan di Indonesia masih berupa generasi ke-3 (3G) yang nampaknya tidak terlalu sukses menarik minat masyarakat. Maka, akankah teknologi generasi keempat (4G) akan menuai sukses dan menarik minat masyarakat Indonesia melebihi generasi ketiga (3G)?
Ada 2 teknologi yang dikembangkan pada generasi keempat (4G) yaitu WiMAX dan LTE ( Long Term Evolution), WiMAX merupakan broadband dengan kecepatan yang sangat tinggi sedangkan LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi kapanpun dan dimanapun pengguna berada.
Uji coba 2 teknologi di atas sudah menjadi agenda bagi operator seluler terbesar di Indonesia, contohnya adalah Indosat, Telkomsel, XL.
Para pakar bisnis menyebutkan bahwa tahun 2010 adalah tahun yang tepat bagi Wimax untuk masuk ke Indonesia, mengapa? Karena banyaknya pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai 30 juta orang. Hal ini merupakan salah satu peluang bagi operator dan pebisnis untuk mamasukkan teknologi 4G ke Indonesia yang akan dimulai pada tahun 2010 ini.
Ada 3 faktor yang menjadi indikator utama potensi market 4G di Indonesia bagi WiMAX yaitu rendahnya penetrasi broadband, tingginya pengguna internet, serta tingginya pertumbuhan konsumsi PC/Notebook yang akhir-akhir ini merajalela di pasaran.
Untuk teknologi LTE, para pakar menyebutkan, bahwa aplikasi ini belum terlalu diperlukan karena LTE (Long Term Evolution) adalah pengembangan dari 3G, di Indonesia aplikasi 3G belum terlalu sukses walaupun sudah banyak handphone dan smartphone yang menggunakan teknologi tersebut, masyarakat cenderung masih menggunakan telephone antar handphone biasa yang hanya mengirim suara secara analog dan digital, tentunya hal inilah yang menjadi pertimbangan para operator dan pebisnis untuk tidak terburu-buru dalam memasarkan teknologi LTE, masyarakat masih membutuhkan waktu agar lebih mengenal teknologi ini agar masyarakat dapat menggunakannya dengan baik.
Yang juga menjadi salah satu kekurangan bagi LTE (Long Term Evolution) di Indonesia adalah masih kurang penetrasi broadband, para pengguna layanan nirkabel biasanya hanya duduk diam dirumah dan tidak bermigrasi secara tetap, maka dari itu para operator dan pebisnis harus lebih fokus dalam mendorong pemakaian teknologi dalam bidang edukasi, kesehatan, pelayanan publik, pemerintahan, perdagangan dan bisnis sehinggan pengguna broadband di Indonesia semakin bertambah dan akhirnya teknologi LTE (Long Term Evolution) dapat masuk dan meraih kesuksesan di Indonesia.
Tiga model bisnis 4G
Sel model besar
Salah satu model bisnis 4G yang meluas adalah model layanan ‘’sel-besar’’ atau ‘’pedesaan’’. Jika terdapat menara 4G dan izin spectrum maka cakupan layanan dapat menjadi sangat besar dan pengguna layanan pun bertambah banyak, kapasitas yang lebih tinggi masih bisa memberikan pelayanan yang wajar.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia akan sangat mempengaruhi perkembangan bisnis 4G ini, contohnya adalah keberhasilan WiMAX di negara-negara berkembang. Bandwidth yang tersedia dibatasi penggunaannya guna mencegah kemacetan oleh beberapa pengguna, Potensi keberhasilan WiMAX di Indonesia dapat diperkirakan lebih dari LTE, dengan WiMAX yang dapat memberikan pelayanan yang baik walaupun dengan sel yang terpisah.
Model pengguna bermigrasi
Kemungkinan lainnya adalah model bisnis 4G user bermigrasi. Dalam model ini, pengguna bukan mengkonsumsi teknologi nirkabel pada satu tempat, mereka menggunakannya karena sedang bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, pada saat perjalanan bermigrasi ini, mungkin saja mereka singgah di sutu tempat dan menggunakan layanan nirkabel untuk browsing chatting atau mungkin juga bermain games, pasar seperti ini sedang sangat trend apalagi untuk kaum muda, contohnya saja di sepanjang tol Jakarta menuju Bandung, banyaknya tempat-tempat singgah di pinggir tol yang bukan saja menawarkan tempat untuk beristirahat dan makan, tetapi juga layanan nirkabel. Layanan seperti ini sangat menguntungkan karena dapat mengurangi biaya peralatan dan layar karena tidak digunakan di tempat yang tetap.
Model Internet Over Top (OTT)
Pada model ini, penggunaan layanan nirkabel fokus untuk membuat panggilan suara tanpa harus didukung akses ke internet, web browsing, electronic mail, dan lainnya. Model seperti ini adalah pengembangan dari 3G yang saat ini di Indonesia peggunaannya masih belum mencapai maksimal. Pada model ini, pemasar berasumsi bahwa pengguna handphone akan berevolusi menjadi pengguna smartphone yang mendukung aplikasi tersebut sehingga operator mungkin tidak akan mendapatkan penghasilan tambahan dari premium konten seperti video. Model ini adalah model LTE yang merupakan perkembangan dari 3G.
Penyebaran WiMAX dan LTE (Long Term Evolution)
Penyebaran untuk WiMAX hendaknya dilakukan di kota-kota besar, dimana telah banyaknya pengguna internet dengan populasi siswa terbesar, wilayah dimana transportasi massal telah digunakan, dan dimana telah banyak menggunakan video online yang mendukung broadband wireline
Pada teknologi LTE (Long Term Evolution) harus ditempatkan di daerah-daerah yang cenderung memiliki kemacetan mobil yang parah, banyak pemakai yang aktif dan tidak diam ditempat, apalagi hanya melihat konten online di rumah. dimana populasi area servis bergerak dari yang berbeda daerah. Banyaknya model user bermigrasi yang saat ini sedang berkembang, adanya wireless-wireless yang dibuka di tempat-tempat umum seperti pom bensin, tempat pemberhentian mobil, tempat peristirahatan, hotel, restoran yang membuat banyak user bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar